Bandarlampung – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung menambah 55 orang personel siap siaga, yang terdiri dari 23 perempuan dan 33 orang laki-laki, sehingga saat ini BPBD memiliki 235 personel. Hal ini ssbagai upaya antisipasi bencana selama musim hujan.
Kepala BPBD Bandar Lampung, Syamsul Rahman menyatakan, 23 personel perempuan tersebut nantinya untuk membantu mengevakuasi kaum wanita dan anak-anak pada saat bencana terjadi. Namun bila tidak ada insiden besar, sehari-harinya mereka akan ditempatkan di infokom dan berlatih.
“Untuk personel wanita mereka bekerja secara kondisional tidak harus 24 jam namun bila dibutuhkan baru kami siagakan mereka selama 24 jam,” kata Syamsul, Jumat, 15 November 2019.
Sementara untuk mobil pemadam kebakaran, kata Syamsul, pihaknya memiliki 9 mobil pemadam yang dibagi di setiap kecamatan, di antaranya 7 mobil suplay air.
“Mobil pemadam kebakaran ada sembilan, 7 mobil suplai air, sekoci 4 dan tenda barak 4, dengan sarana dan prasarana yang ada ini kami mencoba sebaik mungkin dalam menjalankan tugas,” katanya.
Upaya lain yang dilakukan BPBD dalam mengantisipasi kemungkinan bencana banjir, pihaknya telah memasang rambu-rambu evakuasi di sebagian daerah pesisir Kota Bandar Lampung.
“Kemudian pemda juga sudah berusaha mengantisipasi dini banjir dengan membuat dan membenahi talud di sungai-sungai yang ada di Kota Bandar Lampung,” ungkapnya.
Terlebih, pihaknya terus menggelar program pelatihan siaga bencana sejak dini kepada siswa-siswi SD dan SMP di wilayah pesisir pantai untuk memberikan pengetahuan sekaligus meminimalisir korban bencana.
“Progran terus berjalan, khususnya pelatihan kepada anak usia minimal 5 tahun,” ucapnya.
Syamsul mengimbau masyarakat Bandar Lampung agar tetap waspada terhadap bencana banjir dan pohon tumbang memasuki musim hujan, sebab menurut BMKG musim hujan ini akan disertai dengan angin kencang.
“Untuk warga jangan buang sampah sembarangan dan tetap jaga kebersihan agar tidak terjadi banjir dan untuk pengendara motor bila berteduh dari hujan jangan di bawah pohon sebab kita tidak tahu seberapa kuat pohon itu,” pungkasnya. (*)
Komentar