Lampung- Kurang sosialisasinya pihak Bandara Radin Inten II kepada masyarakat Provinsi Lampung terkait penggunaan kartu E-Toll sangat disayangkan. Pasalnya, Terhitung mulai 1 September 2019, pembayaran kendaraan yang masuk dan parkir di Bandara Internasional Radin Inten II memakai layanan uang eleketronik atau e-money.
Salah seorang warga Bandar Lampung, Norma Marpaung, mengaku geram dengan perlakuan tidak mengenakkan dari oknum petugas parkir Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan.
Hal itu berawal dari ketidak tahuan Norma soal pembayaran parkir menggunakan E-money di bandara tersebut. Menurutnya, ia tidak membaca adanya pengumuman atau sosialisasi mengenai penggunaan e-toll untuk parkir bandara.
“Saya kaget, ketika mau masuk pintu parkir, kok tak bisa kebuka palang pintunya. Terus, ada petugas datang dan bilang mesti pakai e-toll. Aneh, kok tidak ada pemberitahuan atau pengumuman sebelumnya,” ucapnya selasa (10/9)
Norma kemudian mengatakan bahwa ia memiliki Brizzi, kartu e-money keluaran BRI dan Flash BCA. Namun, petugas mengatakan bahwa Brizzi dan BCA tidak bisa digunakan. Hanya bisa menggunakan Tap Cash BNI
“Saya bingung karena saya tidak punya Tap Cash BNI, Saya bilang bagaimana ini pak. Saya panik karena kendaraan di belakang kami sudah ramai klakson-klakson,” terangnya
Kemudian, si petugas malah menyuruh kendaraan Norma mundur karena tak memiliki etoll BNI.
“Petugas sempat mengusir mundur dari pintu masuk area parkir bandara, lantaran tidak memiliki kartu E-Tol BNI. Kalau gak bisa, yaudah ibu mundur, kalau gak mau masuk sini mundur,” ungkap Norma menirukan ucapan petugas
Kemudian, diceritakan Norma, dirinya keluar dari kendaraannya, dan menanyakan kepada petugas bagaimana solusinya. Sementara mobilnya kesulitan untuk putar balik. Lalu, si petugas memberi tahu jika hendak membeli kartu Tap Cash BNI ada petugas BNI yang menyediakan.
“Harga kartu etoll BNI tersebut Rp40 ribu, dengan isi saldo Rp10 ribu. Terpaksa saya beli kartu E-toll BNI tersebut. Bukan masalah uangnya ya, tapi caranya itu. Masa saya disuruh mundur kalau mau masuk diharuskan pakai BNI, ini kan seolah ditodong, unsur pemaksaannya. Ini kan pembodohan, kasihan pengendara lain yang kebetulan tak pegang uang,” keluhnya
Dengan kejadian tersebut, dikatakan Norma, banyak warga lainnya yang mengeluhkan hal serupa.
” Bukan saya saja, pengendara yang mau masuk di pintu masuk sebelah juga bilang gak ada persiapan membawa etoll, karena tidak tahu peraturan baru ini.”tandasnya (ver)
Komentar