Indonesia Berpotensi Menjadi Negara Berkekuatan Ekonomi Digital Terbesar di Asia

Bandarlampung- Indonesia berpotensi menjadi negara berkekuatan ekonomi digital terbesar di Asia. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah pengguna internet mencapai 171,17 juta menjadi faktor yang mendorong Indonesia menjadi pasar transaksi online terbesar di Asia.

Pemerintah Indonesia telah menyusun Peta Jalan E-Commerce Nasional dengan berkolaborasi lebih dari 8 kementerian dan lembaga pemerintah lainnya.

Oleh karena itu jika terimplementasikan tepat waktu, maka terproyeksikan nilai transaksi E-Commerce sebesar US$ 130 Milyar pada tahun 2020.

Target tersebut sangat mungkin untuk dapat terwujud dengan memaksimalkan potensi-potensi. Salah satu potensi datang dari sektro Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41 persen, dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta unit. Sementara menurut data Kemkominfo 2018 sebanyak 9,61 juta unit umkm sudah memanfaatkan platform online.

Dari segi infrastruktur Kemkominfo meningkatkan akses internet ke seluruh Indonesia, dari yang di daerah tadinya hanya bisa SMS saja, saat ini bisa menggunakan layanan internet. Proyek Palapa Ring sudah sampai ke Indonesia bagian Timur.

Mengingat pentingnya edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pemanfaatan E-Commerce serta meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM Indonesia yang akan menyasar para pelaku di seluruh Indonesia, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim akan mengadakan kegiatan
Forum Sosialisasi Pasar Digital Dan Peningkatan Ekonomi Rakyat di Era 4.0.

Forum sosialisasi merupakan wadah sosialisasi di mana masyarakat sebagai peserta forum dapat berinteraksi langsung dengan para narasumber terkait tema yang diangkat.

Septriana Tangkary SE., MM., Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemkominfo RI mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendidik dan mendorong masyarakat memaksimalkan marketplace dalam transaksi dagang (E-Commerce) serta pengembangan industri melalui jualan online dengan skala global.

E-commerce Indonesia menyumbang 1 dolar AS dari tiap 2 dolar AS yang dibelanjakan di Asia Tenggara.
“Artinya, e-commerce Indonesia telah menyumbang 50 persen transaksi belanja online di kawasan tersebut. Nilai ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara,”kata Septriana, Kamis, (23/5).

Dengan perkembangan digital yang sangat pesat sudah saatnya Indonesia tidak hanya menjadi target pasar. UMKM dapat memanfaatkan marketplace agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

“Dengan semakin banyaknya UKM yang terlibat dalam ekonomi digital melalui pita lebar, bisnis elektronik, media sosial, teknologi awan, dan platform telepon seluler atau ponsel, UKM dapat bertumbuh lebih cepat dari segi pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, serta menjadi lebih inovatif dan lebih kompetitif menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),”ujarnya.

Sementara itu, Didi Nofantoro dari Bukalapak pada forum sosialisasi ini memaparkan tips dan trik agar produk UMKM menjadi lebih berkualitas sehingga bisa meningkatkan nilai jual produk di marketplace.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Septriana Tangkary SE, MM ( Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan kemaritiman Kemkominfo RI), Satria Alam, SE, M.si (Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung), H. Romy J Utama SE, ME.Sy, Wakil Ketua Umum Bidang Koperasi, UKM, Ekraf dan Start Up Kadin Lampung, serta Didi Nofantoro dari perwakilan E-commerce Bukalapak.

banner 250250

Komentar