Ridho Bangkitkan Solidaritas, Tularkan Ketulusan untuk Mengubah Bencana Jadi Anugerah

Bandarlampung- Tak seorangpun bisa memastikan kapan bencana akan terjadi. Namun di balik bencana akan ada hikmah. Hikmah bencana tsunami selain ujian solidaritas, ternyata telah menunjukkan ke masyarakat tentang sosok seorang pemimpin di mata rakyatnya. Salah satunya, peran Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo.

Ridho dipandang tak hanya memiliki ketulusan dalam penanganan musibah tersebut tetapi juga menginspirasi jajarannya untuk bersolidaritas.
Jauh hari, saat Sabtu malam (22/12/2018), dini hari, masyarakat Lampung telah menyaksikan Gubernur Ridho di lokasi bencana. Bahkan dia menjadikan kantor gubernur (karena dalam situasi darurat) sebagai penampungan pengungsi. Langkah ini tidak saja dipandang berani, tapi juga diiringi rasa tanggung jawab. Ridho menunjukkan kedekatan pemerintah dengan masyarakat karena situasi yang darurat.

Di Kantor Gubernur, penanganan pengungsi memang lebih mudah. Getok tular penanganan pun terus dilakukan. Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat terlihat dekat. Jajaran Pemprov Lampung terketuk hati bersolidaritas.

Tidak saja Tim Gegana, TNI-Polri dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang secara aktif menanggulangi korban bencana tetapi juga komponen masyarakat lainnya. Dari ibu-ibu OASE hingga Ibu-ibu PKK dan kalangan BNN turut menyumbangkan tenaga dan pikiran, salah satunya dengan Trauma Healing.

Solidaritas berkembang menunjukkan persaudaraan sebangsa. Kalangan seniman, olahragawan dan berbagai komponen masyarakat turut serta. Provinsi Lampung boleh disebut sebagai Provinsi yang berhasil mengembangkan solidaritas kebangsaan itu.

Detik demi detik berlalu. Bencana tsunami telah mempersatukan anak-anak bangsa. Langkah lain yang dilakukan Gubernur adalah terus melakukan koordinasi, baik koordinadi vertikal maupun horizontal.

Koordinasi ini bisa disebut terbaik. Pertama, Ridho berhasil menempatkan semua kalangan secara proporsional, padahal masyarakat memahami jika saat ini adalah tahun politik, di mana rentan terhadap isu politik. Dengan sikap Ridho yang profesional penanggulan musibah pun profesional.

Kedua, cara Ridho membangkitkan solidaritas masyarakat dilakukan dengan mengaktifkan unit unit dalam sistem kerja birokrasi. Hal ini membuat suasana seimbang. Semua pihak senang membantu sesama dan jauh dari paksaan.

Ketiga, koordinasi Ridho ke Pusat memberikan harapan masyarakat untuk memperbaiki infrastruktur rumah mereka agar hidup di tempat yang lebih layak.
Upaya Gubernur Ridho mendapatkan perhatian khusus Presiden Jokowi, saat berkunjung ke lokasi bencana, Rabu (2/1/2019). Presiden Jokowi setuju jika para korban direlokasi ke tempat yang aman.

Kini musibah tsunami telah memberi banyak hikmah pada semua pihak. Daftar sementara kerusakan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan serta korban nelayan tercatat di sejumlah Kecamatan di 4 kabupaten/kota, seperti Bandar Lampung, Pesawaran, Lampung Selatan dan Tanggamus. Di Bandar Lampung, kerusakan terjadi di Kecamatan Telukbetung Timur seperti Kota Karang dan Keteguhan. Di Kecamatan Panjang, kerusakan terjadi di Panjang Selatan, Panjang Utara dan Kangkung. Kerusakan di Bandar Lampung umumnya dialami keramba jaring apung, rakit kerang hijau dan alat tangkap pancing.

Di Pesawaran, kerusakan terjadi di Kecamatan Punduh Pidada, yaitu di Pulau Legundi dan Sukamaju. Selain itu, di Kecamatan Padang Cermin, sepetti di Sukajaya Lempasing, Ketapang dan Durian.

Di Lampung Selatan, kerusakan terjadi di Kecamatan rajabasa seperti di Way Muli Timur, Way Muli Induk, Kunjir, Sukaraja, Rajabasa, Banding, Canti, Betung, Batu Balak, Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku. Di Kecamatan Kalianda, kerusakan terjadi di Kalianda, Lubuk, Maja, Way urang dan Merak Belatung. Di Kecamatan Sidomulyo kerusakan terjadi di Suak. Di Kecamatan Bakauheni kerusakan di Desa Bakauheni, Kelawi, Batu Balak dan Toto harjo.

Sedangkan di Kecamatan Ketapang, terjadi di Sumur, Ruguk, Tridarmayoga, Legundi dan Ketapang. Umumnya jenis kerusakan di Lampung Selatan dialami rampus/gillnet, pancing tangan, alat tangkap : Jaring payang, pancing tangan, rawai dasar dan kerusakan lainnya. Meskipun begitu, TPI Way muli hancur rata dengan tanah (yaitu Bangunan TPI, Bangunan talud & MCK, Bangunan mushola, Bangunan gudang Es dan BBM, Halaman parkir/vaping block).

Di Tanggamus, kerusakan terjadi di Kecamatan Kelumbayan, yaitu Desa Kiluan Negeri, Penyandingan, dan Paku. Atas kerusakan tersebut, Pemerintah terus berupaya melakukan pembenahan.

Gubernur Ridho pun tak lelah untuk terus bergerak menbangkitkan semangat masyarakat. Musibah tak harus membuat masyarakat larut dalam kesedihan. Saatnya kini masyarakat Lampung bangkit dari tsunami.

Bencana datang terkadang tak bisa diprediksi. Ridho mengajak masyarakat mengubah bencana jadi anugerah. Masyarakat memang harus terus waspada dengan bencana namun terap optimistis menjalani kehidupan.

Bencana Tsunami memang telah menelan sedikitnya 430 orang meninggal dan 159 orang hilang. Hal ini membuat duka bagi masyarakat yang kehilangan. Termasuk, anak-anak sekolah yang menjadi yatim, piatu bahkan yatim piatu karena ditinggal kedua orang tuanya. Gubernur Ridho mengupayakan bea siswa bagi anak-anak tersebut. Sejauh ini, tercatat anak-anak yatim sebanyak 13 orang. Piatu 12 orang dan yatim piatu 12 orang. Jumlah sementara 37 orang. Semoga, apa yang dilakukan Gubernur Ridho dan jajarannya bisa membangkitkan semangat masyarakat yang tertimpa bencana. Setidaknya, meringankan beban mereka.(*)

banner 250250

Komentar