Wali Kota Herman HN: Menabung sampah dapat emas

BANDARLAMPUNG – Dalam satu hari, jumlah sampah di Kota Bandar Lampung mencapai 842 ton yang masuk ke tempat penampungan akhir (TPA) Bakung di Teluk Betung Timur.

Sebab itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mendukung adanya kegiatan memilah sampah dari Bank Sampah PT Pegadaian Lampung.

Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, Sahriwansah, menuturkan, Bank Sampah sudah ada di dua lokasi pada 2018 lalu, yang diprogramkan dalam APBD.

Mengingat track record PT Pegadaian yang memiliki program nasional, Pemkot Bandar Lampung lalu menggandengnya untuk kegiatan memilah sampah.

“Sebelumnya kita menggunakan dana APBD. Namun saat ini kita menggandeng Pegadaian, sehingga Bank Sampah yang kita bangun benar-benar sudah siap pakai,” kata kadis, saat peresmian Bank Sampah ‘The Gade Clean & Gold’, di Lapangan Kalpataru, Beringin Raya, Kemiling, Selasa, 9 April 2019.

Sesuai mandat Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN, lanjut Sahriwansah, tim akan melakukan observasi Bank Sampah ini dan juga segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Khususnya masyarakat yang ada di pinggiran sungai, sehingga di samping kita membersihkan sampah, juga bisa menjaga pencemaran sungai,” jelasnya.

Untuk mengawal program tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Bandar Lampung merencanakan dengan membentuk satu tim yang menggunakan sarjana terapan kesehatan lingkungan dan teknik lingkungan.

“Untuk menyusun dalam rangka penanggulangan sampah ini, beberapa Bank Sampah akan dibangun di beberapa titik lokasi di kota Bandar Lampung yang tentunya kita tidak akan melepas Pegadaian,” ujar kadis.

Sementara Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN, menjelaskan, kegiatan positif yang digelar kerjasama pemkot dengan PT Pegadaian ini guna memberdayakan masyarakat, dalam pengolahan sampah dan melestarikan lingkungan ‘Tapis Berseri’, julukan Kota Bandar Lampung.

“Ini positif, bagaimana daur ulang sampah ini sangat menjanjikan bagi masyarakat. Nanti (sampah) ditimbang dan dihitung hasilnya dalam bentuk gram emas dan bisa dicairkan dalam bentuk uang,” kata dia.

Menurut pak wali, sapaan akrab Herman HN, kegiatan ini sangat efektif untuk mengedukasi masyarakat dalam menabung emas, yang dapat digunakan sebagai kebutuhan hidup dalam jangka panjang.

“Jadi tidak terasa kita ‘menabung sampah’ ini, ditimbang jadi uang bentuknya emas dengan PT Pegadaian. Ini bisa berjalan dengan baik untuk kemakmuran rakyat. Misal satu kilonya Rp6 ribu dapat emas 0,01 gram. Setahun dapat satu kilgramo emas. Aman,” kata wali kota. (*)

banner 250250

Komentar