Bandar Lampung – Dalam Temu Tahunan Perkumpulan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (PPMPI) ke-11 dan Annual Conference on Islamic Education Management (ACIEM) ke-6 yang digelar di Emersia Hotel & Resort, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD, menceritakan kembali kilas balik perjalanan panjang Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) di UIN RIL, sebuah program yang menurutnya menjadi bagian penting dari sejarah dan capaian kampus tersebut.
Saat menyampaikan sambutannya, Prof Wan Jamaluddin mengungkapkan keterikatannya yang mendalam pada Prodi MPI.
“Saya punya ikatan emosional yang kuat dengan MPI, terutama untuk Program S3-nya. Karena itu adalah program S3 pertama sekali pada program pascasarjana UIN Raden Intan Lampung yang mendapatkan izin dari Kementerian Agama RI,” ungkap Rektor.
“Itu adalah buah tangan terindah tahun 2012 di saat saya mengakhiri amanah sebagai Direktur Pascasarjana IAIN Raden Intan Lampung kala itu. Itulah hadiah terindah yang kita peroleh bersama dari beliau yang saat itu menjabat sebagai Wakil Menteri Agama Republik Indonesia yang saat ini mendapatkan amanah sebagai Menteri Agama, Nasaruddin Umar,” tambahnya.
Rektor juga mengingatkan tentang tantangan besar yang dihadapi kala itu. Program S3 MPI hadir bukan tanpa perjuangan. Dalam dua kali presentasi yang dilakukan di hadapan Kementerian Agama, UIN Raden Intan sebenarnya mengajukan proposal untuk Program S3 Pendidikan Agama Islam. Namun, akhirnya yang diakui dan disetujui adalah MPI.
“Proposalnya hampir setebal bantal, tetapi ketika hasilnya keluar, yang muncul adalah MPI, bukan Pendidikan Agama Islam. Waktu itu kami sedikit terkejut, tetapi kami terima dengan bangga,” kenangnya sambil tersenyum.
Ia juga mengungkapkan, pada saat itu pembukaan program S3 oleh Menteri Agama dituangkan untuk dua prodi sekaligus dalam satu Surat Keputusan (SK), yaitu Prodi S3 MPI dan Prodi S3 Hukum Keluarga Islam (HKI), “hanya dalam satu SK,” tuturnya.
Dalam acara ini, Prof Wan juga mengapresiasi perkembangan MPI yang semakin solid dan berdampak luas. “Sekarang kita lihat, sudah berapa doktor dan guru besar yang lahir dari rahim MPI kita. Sudah berapa pula kontribusi yang dihasilkan, tidak hanya di kampus ini, tetapi juga bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia,” katanya.
Adapun Pascasarjana UIN RIL saat ini memiliki tiga prodi untuk jenjang S3, diantaranya MPI, HKI, dan Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Serta akan segera dibuka prodi S3 Ekonomi Syariah yang telah melalui tahap visitasi lapangan pembukaan prodi baru.
Rektor juga menekankan pentingnya penerapan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) sebagai bentuk adaptasi terhadap era Revolusi Industri 5.0 yang berfokus pada pengembangan keterampilan praktis, keterampilan berpikir kritis, kreativitas, hingga kemampuan beradaptasi.
“OBE bukan lagi pilihan; ini adalah keharusan. Pendidikan tinggi perlu menjamin bahwa lulusan tidak hanya memiliki ilmu, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan kompetensi yang diakui,” ujarnya.
Acara yang berlangsung dari 29-31 Oktober 2024 dihadiri lebih dari 70 peserta dari berbagai PTKIN dan PTKIS di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Selain dihadiri oleh berbagai pimpinan UIN RIL, seperti Kepala Biro AUPKK, Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), serta para guru besar UIN RIL. Hadir pula Pj Gubernur Lampung diwakili oleh Kepala Balitbangda Provinsi Lampung, Dani Wahyudi SSTP MSi, dan Pj. Walikota Bandar Lampung diwakili oleh Plt. Asisten Bidang Administrasi Umum, Ahmad Husna SSTP MH. (*)
Komentar