Bupati Lampung Selatan Ikuti Hari Terakhir Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri 2021

KALIANDA – Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota terpilih pada Pilkada Serentak 2020 yang dilaksanakan secara virtual sejak Selasa, 24 Agustus 2021, berakhir.

Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto mengkuti hari terakhir pembekalan itu masih dari ruang video conference rumah dinas bupati setempat, Kamis (26/08/2021).

Untuk materi hari terakhir, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri menghadirkan tiga pembicara dengan materi berbeda.

Pemateri pertama yakni, Direktur Jendral (Dirjen) Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti yang menyampaikan materi dengan tema Sinergi Pengelolaan Keuangan Negara dan Keuangan Daerah di Masa Covid-19.

Selanjutnya, pemateri kedua, ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang menyampaikan materi dengan tema Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kemudian, pemateri ketiga yakni, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan materi dengan tema Kebijakan Penguatan Ketahanan Pangan Rakyat di Masa Covid-19.

Dalam penyampainnya, Sandiaga Uno mengatakan, bahwa dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki tiga upaya yang dapat dilakukan.

Ketiga upaya tersebut yaitu menolak krisis dan mengintigasi dampak, melakukan percepatan dan stimulus untuk pemulihan serta menciptakan nilai tambah.

“Saat ini ekonomi kita mengalami tekanan yang luar biasa akibat pandemi Covid-19,” katanya.

Selain itu, Sandiaga Uno juga menjelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, arah pembangunan wisata di Indonesia tertuju pada quality tourism experience.

Dimana program tersebut mempunyai tiga target utama, yaitu peningkatan devisa pariwisata, peningkatan jumlah dan keterampilan SDM pariwisata serta mendapatkan nilai tambah dari sektor pariwisata.

“Saat ini arah pembangunan wisata mengalami pergeseran paradigma, yang semula berorientasi pada jumlah kunjungan kini menjadi quality tourism experience,” ungkapnya.

Oleh karena itu, menurut Sandiaga Uno, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Indonesia untuk melakukan pembenahan serta pemulihan dalam berbagai aspek, termasuk dalam memajukan pariwisata.

“Sehingga dapat mewujudkan destinasi yang berdaya saing dan infrastruktur ekonomi kreatif yang memadai,” katanya.

Sementara, dalam paparannya, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian merupakan salah satu bidang pertahanan yang dapat dijadikan alat pengendali pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, bukan hanya pada sektor ketahanan pangan dan kesehatan saja, pertanian juga dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang nantinya akan berujung pada peningkatan pendapatan masyarakat.

“Ada pertanian yang bisa menghasilkan dalam 20 hari, ada yang 1 bulan, ada yang 3 bulan, ada yang 7 bulan dan lain-lain sebagainya,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Syahrul Yasin Limpo, terdapat 5 cara bertindak dalam menjalankan strategi pembangunan pertanian guna mendukung ketahanan pangan, peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi.

Yaitu dengan cara peningkatan kapasitas produksi, disersifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern, serta gerakan tiga kali ekspor (gratieks).

“Desa dengan dana desa harus ada lumbung desa seperti dulu yang dilakukan in out disitu. Sehingga serapan kita bisa kita jaga, sekali lagi masalah pangan itu sangat rentan sekali terhadap cuaca,” ungkapnya. (*)

banner 250250

Komentar