KALIANDA – Komisi A DPRD Lampung Selatan mempertanyakan beberapa anggaran perubahan yang diajukan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemkab setempat.
Dalam pembahasan RAPBD Perubahan, Diskominfo Lamsel menambah beberapa anggaran seperti penambahan diantaranya Media Kontrak Fajar Selatan dan Majalah Monev.
Selain itu, pembuatan 6700 kalender beserta distribusinya dengan anggaran sekitar Rp650 juta.
Anggota Komisi A DPRD Lamsel, Ismet Jayanegara mempertanyakan Majalah Monev yang dianggarkan oleh Diskominfo Lamsel. Sebab, anggaran tersebut tidak relevan sehingga ditakutkan ada kelebihan APBD karena tidak ada laporannya.
Tidak hanya itu, anggaran pembuatan 150 ribu kalender beserta pendistribusiannya juga menjadi perhatian lembaga legislatif. Sebab, menurut Ismet, pembuatan kalender dengan anggaran sekitar Rp650 juta itu dianggap terlalu kebanyakan.
“Jangan sampai harga satu kalender yang dihargai sekitar Rp4.400 dibuat dengan bahan yang harganya Rp3.500,” ujarnya.
Sementara, Ketua Komisi A, Abu Bakri juga ikut mempertanyakan dalam menganggarkan APBD P pembuatan Kalender dengan harga sekitar Rp650 juta.
“Nah, kalender ini untuk apa? Ini kan pertengahan tahun, Manfaatnya untuk apa? ini tahun politik, apa supaya gambar petahana ada di desa-desa dan sekolah-sekolah? Kalau nggak ada manfaatnya untuk apa?,”kata Abu Bakri.
Kadis Kominfo Lamsel, M. Sefri Masdian menjelaskan, anggaran dua media yakni Fajar Selatan dan Majalah Monev, akan dibayarkan selama empat bulan terakhir. “Itu untuk empat bulan ini pak,” kata sefri.
Terkait anggaran kalender, sambung Sefri, akan dibagikan ke seluruh Desa, RT dan sekolah-sekolah, sehingga perlu ada anggaran distribusi untuk membagikan kalender tersebut.
“Ya harus ada anggaran distribusinya pak, mungkin nanti akan kami distribusi di 19 titik,” jelasnya. (ard)
Komentar