BANDARLAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung kembali menambah permodalan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) BPR Syariah Bandar Lampung sebesar Rp7,5 miliar, diantaranya permodalan sebesar Rp5 miliar dan Rp2,5 miliar untuk pembangunan gedung.
Dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS) tahunan, Walikota Bandar Lampung Herman HN mengatakan, laba bersih atau keuntungan Bank Syariah tahun 2018 sebesar Rp2 miliar, itu sudah mencapai target,”Ya keuntungan Bank Syariah Rp 2 miliar lebih,”ujarnya, Selasa (23/4).
Dia juga memastikan akan kembali menambahkan saham pada BPR Syariah, “Ya saat ini total saham kita Rp18 miliar, kita pemegang saham utama atau 90 persen, jadi kalau ditambah Rp 7,5 miliar bisa jadi 95 persen,”ungkapnya.
Ia pun menargetkan untuk laba di tahun 2019 ini, BPR Syariah mendapat lama sebesar Rp 2,5 miliar,”Kita jangan terlalu optimis, karena ini Bank Syariah kita tidak mikirin untungnya, tapi kita menargetkan bagaimana membantu masyarakat dengan syariah,”ungkapnya.
Sementara Ridwansyah Direktur Utama BPR Syariah Bandarlampung, menuturkan bahwa pembiayaan atau kredit BPR Syariah tahun 2018 mencapai Rp 70 miliar,”Yang tersebar di empat kabupaten/kota, yaitu Bandarlampung, Lampung Selatan, Pesawaran dan Pringsewu,”ucapnya.
Ditahun 2019 ini BPR Syariah sudah memiliki satu kantor cabang KAS untuk penjualan di Kalianda,”Jadi omset pembiayaan 2018 yang Rp 70 miliar naik 28 persan dari tahun 2017 yang hanya Rp 67 miliar,”terangnya.
Pada tahun 2019 ini BPR Syariah menargetkan pembiayaan mencapai Rp 102 miliar,”Laba bersih setelah pajak tahun 2018 sebesar Rp 2,08 miliar dan tahun 2019 sebesar Rp 2,44 miliar setelah pajak,”ujarnya. (*)
Komentar